Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilakukan di Klinik Korpagama UGM pada Agustus 2024. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan, memperdalam pengalaman klinis, serta mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.

Di Klinik Korpagama, mahasiswa yang mengikuti program MBKM terlibat dalam berbagai aktivitas klinis yang melibatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari dokter-dokter berpengalaman, mempelajari cara penanganan pasien, melakukan pemeriksaan fisik, serta memahami alur kerja klinis mulai dari pendaftaran pasien hingga diagnosa dan terapi. Selain itu, mahasiswa juga terlibat dalam edukasi kesehatan kepada masyarakat, baik melalui sesi penyuluhan maupun konsultasi kesehatan.

Kegiatan ini memberikan mahasiswa pengalaman praktis yang tidak hanya mengasah kemampuan klinis mereka, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk beradaptasi di dunia kesehatan yang dinamis dan penuh tantangan. Program MBKM di Klinik Korpagama menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung mahasiswa UGM untuk menjadi tenaga kesehatan yang kompeten dan berdaya saing.

Poli Umum

Mahasiswa berperan aktif dalam proses pelayanan kesehatan dasar kepada pasien. Mereka berkesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan medis yang telah dipelajari, mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, hingga pemberian edukasi terkait kondisi kesehatan pasien di bawah supervisi dokter. Selain itu, mahasiswa juga dilibatkan dalam pencatatan rekam medis dan alur rujukan apabila diperlukan, sehingga mereka mendapatkan pengalaman menyeluruh mengenai pelayanan kesehatan primer. Kegiatan ini membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan klinis serta meningkatkan pemahaman mereka tentang interaksi dengan pasien dalam konteks pelayanan kesehatan umum.

Poli Farmasi

Mahasiswa terlibat dalam berbagai aspek pelayanan farmasi, termasuk penyiapan dan pendistribusian obat kepada pasien. Mereka mempelajari proses pengolahan resep dokter, pemilihan obat yang tepat, serta pemberian informasi terkait dosis, aturan pakai, dan efek samping obat kepada pasien. Mahasiswa juga mendapatkan pemahaman mengenai pengelolaan stok obat dan pentingnya memastikan kesesuaian antara resep dengan kondisi pasien. Dengan bimbingan apoteker, mahasiswa tidak hanya memperdalam keterampilan teknis dalam pelayanan farmasi, tetapi juga memperkuat peran edukatif dalam memastikan pasien memahami terapi obat yang mereka terima.

Tim Medis KAGAMA CUP – XVII 2024

Mahasiswa berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para peserta turnamen olahraga tahunan tersebut. Mahasiswa bertugas mendukung penanganan medis di lapangan, mulai dari pertolongan pertama terhadap cedera, pemeriksaan kesehatan sebelum pertandingan, hingga pemantauan kondisi fisik atlet selama dan setelah pertandingan. Di bawah supervisi tenaga medis profesional, mereka juga dilatih untuk mengambil keputusan cepat dalam situasi darurat, seperti menangani cedera otot, luka, atau kondisi medis yang memerlukan penanganan segera. Pengalaman ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk mempraktikkan ilmu kedokteran olahraga secara langsung serta meningkatkan keterampilan tanggap darurat dan kerja tim dalam lingkungan kompetisi.

Tim Medis Medical Check Up RSA UGM di PIAT

Mahasiswa berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan rutin bagi karyawan dan masyarakat setempat di PIAT UGM. Mereka membantu dalam berbagai tahap MCU, seperti pengukuran tekanan darah, pemeriksaan berat badan, tinggi badan, pengambilan sampel darah, serta pemeriksaan kesehatan dasar lainnya. Di bawah supervisi tim medis RSA GM, mahasiswa juga belajar mengenai pentingnya deteksi dini penyakit dan edukasi kesehatan preventif. Kegiatan ini memberi mahasiswa pengalaman langsung dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat, serta meningkatkan keterampilan komunikasi dan pemahaman mereka mengenai kesehatan preventif di lingkungan kerja.

Mahasiswa berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan rutin bagi karyawan dan masyarakat setempat di PIAT UGM. Mereka membantu dalam berbagai tahap MCU, seperti pengukuran tekanan darah, pemeriksaan berat badan, tinggi badan, pengambilan sampel darah, serta pemeriksaan kesehatan dasar lainnya. Di bawah supervisi tim medis RSA GM, mahasiswa juga belajar mengenai pentingnya deteksi dini penyakit dan edukasi kesehatan preventif. Kegiatan ini memberi mahasiswa pengalaman langsung dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat, serta meningkatkan keterampilan komunikasi dan pemahaman mereka mengenai kesehatan preventif di lingkungan kerja.

Tim Medis RSA UGM di Jogja Persi Expo JCM

Mahasiswa berperan dalam menjadi Tim Medis Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) di Jogja Persi Expo yang berlangsung di Jogja City Mall (JCM). Mahasiswa turut membantu pemeriksaan kesehatan gratis, seperti pengecekan tekanan darah, gula darah, serta konsultasi kesehatan dasar di bawah bimbingan tenaga medis RSA UGM. Selain itu, mereka juga terlibat dalam edukasi kesehatan preventif kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat, deteksi dini penyakit, dan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin. Kegiatan ini memberikan mahasiswa pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat luas, serta memperkuat kemampuan mereka dalam memberikan edukasi kesehatan dan pelayanan medis di lingkungan non-klinis.

Tim Medis Klinik Korpagama di Program Posbindu HPU UGM

Mahasiswa berperan aktif dalam mendukung upaya promosi kesehatan di lingkungan kampus di Program HPU (Health Promoting University) UGM. Mereka terlibat dalam berbagai aktivitas, seperti mengadakan pemeriksaan kesehatan rutin bagi mahasiswa dan staf, memberikan edukasi mengenai gaya hidup sehat, serta melakukan konseling terkait pencegahan penyakit. Di bawah supervisi tenaga medis Klinik Korpagama, mahasiswa membantu menyelenggarakan kampanye kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah, tes gula darah, dan deteksi dini penyakit. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu kesehatan preventif sekaligus memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya promosi kesehatan di lingkungan akademik.

Pengabdian di Rumah Singgah Astagina

Mahasiswa turut berpartisipasi dalam program pemberdayaan ekonomi pasien melalui budidaya produksi bawang goreng. Mereka membantu para penghuni rumah singgah, yang sebagian besar sedang menjalani perawatan jangka panjang, dalam proses pembuatan bawang goreng mulai dari tahap persiapan bahan, pengolahan, hingga pengemasan. Selain itu, mahasiswa juga memberikan pendampingan terkait manajemen usaha kecil, termasuk strategi pemasaran dan pengelolaan keuangan sederhana. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi pasien dan keluarga mereka, tetapi juga memberdayakan mereka untuk tetap produktif selama masa pemulihan. Pengalaman ini memberi mahasiswa wawasan mengenai peran pemberdayaan ekonomi dalam mendukung aspek psikososial dan kesehatan pasien.

Kegiatan Teman Aya – Proyou

Mahasiswa berperan aktif sebagai pendamping dan mentor bagi remaja dalam program yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental dan pengembangan diri. Mahasiswa membantu peserta, yang mayoritas adalah remaja, melalui sesi diskusi, konseling, dan aktivitas kelompok yang dirancang untuk membangun kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, serta keterampilan sosial. Dengan bimbingan tenaga ahli, mahasiswa juga terlibat dalam memberikan edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental, manajemen stres, dan cara menghadapi tekanan sosial. Kegiatan ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk berkontribusi dalam mendukung kesejahteraan emosional remaja sekaligus memperkuat kemampuan mereka dalam komunikasi interpersonal dan pemecahan masalah psikososial.

Tim Medis Klinik Korpagama di Program Posbindu Event Forestry Run di Fakultas Kehutanan UGM

Mahasiswa magang berperan aktif sebagai Tim Medis Klinik Korpagama dalam Program Posbindu pada event Forestry Run di Fakultas Kehutanan UGM. Dalam kegiatan ini, mereka bertanggung jawab memberikan layanan kesehatan, seperti pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan edukasi kesehatan kepada peserta sebelum dan sesudah berlari. Melalui keterlibatan ini, mahasiswa memperoleh pengalaman klinis langsung dan mengasah keterampilan komunikasi, manajemen pasien, serta kolaborasi tim dalam situasi nyata.

Butuh Bantuan?